Kamis, 18 Oktober 2012

Sepekan Ini BBM Langka di Majene

Penulis : Kontributor Polewali, Junaedi | Sabtu, 15 September 2012


KOMPAS.com/ JunaedisSudah sepekan bbm di wilayah Majene langka. Keterlambatan pasokan dan jatah yang tidak menentu dari pertamina membuat pemilik spbu kesulitan melayani seluruh pelanggannya. Karena stok bbm nya terbatas umumnya spbu tutup lebih awal.

MAJENE, KOMPAS.com - Meski pesediaan bahan bakar minyak (BBM) diperkirakan baru habis Desember 2012 mendatang namun kelangkaan BBM di sejumlah daerah sudah terjadi. Di Majene, Sulawesi Barat. kelangkaan BBM sudah berlangsung sejak sepekan terakhir.

Hampir hari stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) tidak bisa beroperasi 24 jam alias ditutup karena stok BBM habis. Kondisi ini makin diperburuk dengan sistem distribusi yang buruk dari Pertamina depot Parepare ke berbagai wilayah di Sulbar.

Pantauan di SPBU di Kelurahan Lembang, Kecamatan Banggae Timur sejak Selasa (11/9/2012) hingga Sabtu (15/9/2012) hari ini terlihat para karyawan SPBU lebih banyak beritirahat alias tidak melayani pelanggannya. Sementara para calon pembeli harus gigit jari karena tidak mendapatkan bahan bakar.

Kebanyakan pelanggan hanya berseliweran di halaman SPBU sebelum kembali meninggalkan SPBU setelah mereka tahu stok BBM habis. Sejumlah pengendara yang khawatir tidak kebagian BBM memilih memarkir kendaraan mereka di halaman SPBU agar mereka bisa mendapatkan jatah BBM dari SPBU lebih awal saat pasokan dari Pertamina Parepare tiba.

Rubama, petugas SPBU di Kelurahan Lembang, menyebutkan BBM habis karena pasokan dari Parepare karena seriang terlambat. Selain itu, pasokan jatah BBM juga tidak menentu kadang 16.000 liter per hari, bahkan terkadang hanya 8.000 liter.

"Jatah 16.000 liter saja belum cukup, apalagi stok dari Pertamina kadang terlambat datang karena alasan transportasi, terkadang molor hingga berjam-jam, ditambah lagi jumlah pembeli semakin bertambah, makanya banyak pelanggan tak kebagian BBM," ujar Rubama.

Sementara itu tak jauh dari SPBU pedagang bensin eceran terlihat masih membuka lapak, bahkan para pedagang eceran sibuk melayani pembeli.

"Yang kami pertanyakan kenapa di SPBU kosong, tetapi di tingkat pengecer, bensin tetap ada bahkan berlimpah, meskipun harganya Rp 6.000 per liter," protes Rahim, salah seorang pengendara.
Editor :
Kistyarini