senin, 09 Juli 2012 06:29 WITA | Sulbar
Mamuju (ANTARA News) - Ratusan kendaraan roda empat dan roda dua di Mamuju antrean panjang karena terlambatnya pasokan BBM pada sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah itu.
Pemantauan di Mamuju, Minggu, ratusan kendaraan kendaraan roda empat dan roda dua tampak melakukan antrean di SPBU Mamuju jalan Ir Haji Juanda hingga sepanjang satu kilometer.
Sejumlah pemilik kendaraan tersebut melakukan antrean untuk menunggu giliran mendapatkan pasokan BBM di SPBU itu, hal itu terjadi karena pasokan BBM ke SPBU dari depo pertamina Pare-Pare Provinsi Sulawesi Selatan, mengalami keterlambatan.
Pemandangan serupa juga tampak di SPBU yang terletak di jalan Urip Sumiharjo, dan Jalan Martadinata Mamuju dua SPBU itu juga tampak kendaraan menumpuk untuk menunggu datangnya pasokan BBM.
Amran salah seorang petugas SPBU mengatakan, masyarakat melakukan antrian BBM, karena pasokan BBM untuk sejumlah SPBU di Mamuju mengalami keterlambatan dari depo pertamina Pare-Pare Provinsi Sulawesi Selatan.
"Keterlambatan pasokan BBM ke Mamuju karena jembatan di Desa Bamba Kecamatan Batu Lappa, Kabupaten Pinrang, Provinsi Sulawesi Selatan yang menghubungkan Mamuju dengan Kota Pare-Pare ambruk jatuh ke Sungai,"katanya.
Ia mengatakan, kendaraan pengankut BBM tidak bisa melintasi jembatan ambruk di Kabupaten Pinrang yang jaraknya sekitar 300 kilometer tersebut, sehingga harus menempuh jalan alternative dengan memutar melalui areal perkebunan masyarakat.
"Untuk melalui jalan alternative itu harus memakan waktu lebih lama sekitar 10 jam dari waktu perjalanan biasanya sehingga kendaraan pengankut BBM ke Mamuju terlambat, dan masyarakatpun terlembat dilayani dan akhirnya harus melakukan antrian, BBM,"katanya.
Sementara Yusuf salah seorang warga mengatakan, pemerintah di Provinsi Sulsel harus segera memperbaiki jembatan Pinrang karena putusnya jembatan itu berdampak pada pemenuhan kebutuhan masyarakat.
"Mungkin saat ini masyarakat mulai kesulitan BBM, tapi selanjutnya bukan hanya BBM saja yang akan sulit didapatkan masyarakat tetapi juga kebutuhan lainnya, jadi pemerintah di Sulsel harus peka terhadap kondisi masyarakat Sulbar dengan memperbaiki jembatannya yang ambruk karena jika tidak kebutuhan masyarakat Sulbar akan tidak terlayani dengan lancar, seperti kebutuhan BBM dan sembako,"katanya. (T.KR-MFH/S016)
COPYRIGHT © 2012