Rabu, 10 Oktober 2012

Minyak Tanah Tetap Ada Setelah Konversi Gas

Minggu, 30 Januari 2011 08:18 WITA | Sulbar



Mamuju (ANTARA News) - Minyak tanah akan tetap didistribusikan di Provinsi Sulawesi Barat setelah konversi gas ke minyak tanah diberlakukan di propinsi itu, namun dengan harga yang tidak disubsidi Pemerintah.

"Meskipun program konversi gas ke minyak tanah telah diprogramkan untuk masyarakat di Provinsi Sulbar, namun minyak tanah akan tetap ada tersedia di pangkalan maupun pengecer dengan harga nonsubsidi," kata Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sulbar, Agussalim Tamadjoe di Mamuju, Sabtu.


Agussalim Tamadjoe

Ia mengatakan, Pemerintah di Sulbar akan mendistribusikan tabung gas elpiji 3 kilogram kepada masyarakat di Sulbar mulai bulan Februari tahun 2010 untuk digunakan memenuhi kebutuhan hidupnya.

Tetapi kata dia, minyak tanah di Sulbar juga akan tetap didistribusikan dari Depo Pertamina Provinsi Sulawesi Selatan ke Provinsi Sulbar melalui agen dan pangkalan minyak tanah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lima kabupaten.

"Program konversi gas ke minyak tanah di Sulbar tidak serta merta akan menghilangkan peredaran minyak tanah, karena minyak tanah masih dibutuhkan masyarakat di Sulbar," katanya.

Ia mengungkapkan, harga minyak tanah nonsubsidi itu sekitar Rp4.500 per liter atau lebih harga mahal dari eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sebelumnya.

Ia meminta masyarakat yang enggan beralih untuk menggunakan tabung gas elpiji tidak perlu khawatir karena minyak tanah akan tetap tersedia di pasaran.(T.KR-MFH/B013)


COPYRIGHT © 2011