Mamuju (ANTARA News) - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Sulawesi Barat diberi kepercayaan membangun depot Pertamina di Belang-Belang, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju 2011.
Sekretaris Provinsi Sulbar, H.M.Arsyad Hafid di Mamuju, Jumat, mengemukakan, letak pembangunan depot Pertamina di daerah Belang-Belang sangat strategis karena daerah ini kelak menjadi kawasan industri Sulbar.
"Pembangunan depot Pertamina sangat penting dihadirkan untuk mengatasi terjadinya kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dari berbagai jenis termasuk penyediaan bahan bakar pesawat terbang (avtur)," kata dia.
Ia mengemukakan, selama ini Sulbar tidak maksimal memberikan pelayanan BBM terhadap masyarakat karena sistem distribusi dari depot Pertamina kota Pare-Pare Sulawesi Selatan terkadang menghadapi banyak kendala seperti lambannya pasokan dari depot ke Sulbar yang membutuhkan waktu perjalanan enam jam.
Namu demikian, Arsyad tidak menjelaskan berapa nilai investasi yang dibutuhkan untuk merampungkan depot pertamina yang akan ditangani langsung oleh BUMD Sulbar.
"Saya tidak tahu berapa nilai investasi yang dibutuhkan, tetapi yang jelas jumlahnya mencapai miliaran rupiah," ungkapnya.
Dia mengemukakan, pembangunan depot Pertamina ini adalah jawaban untuk mengantisipasi fenomena kelangkaan BBM yang sering terjadi di lima kabupaten.
Arsyad menambahkan, lahan yang disiapkan oleh pemprov sudah dilakukan survei oleh jajaran Pertamina dan dinilai cukup strategis," jelasnya. (T.KR-ACO/S016)
COPYRIGHT © 2010
Sekretaris Provinsi Sulbar, H.M.Arsyad Hafid di Mamuju, Jumat, mengemukakan, letak pembangunan depot Pertamina di daerah Belang-Belang sangat strategis karena daerah ini kelak menjadi kawasan industri Sulbar.
"Pembangunan depot Pertamina sangat penting dihadirkan untuk mengatasi terjadinya kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dari berbagai jenis termasuk penyediaan bahan bakar pesawat terbang (avtur)," kata dia.
Ia mengemukakan, selama ini Sulbar tidak maksimal memberikan pelayanan BBM terhadap masyarakat karena sistem distribusi dari depot Pertamina kota Pare-Pare Sulawesi Selatan terkadang menghadapi banyak kendala seperti lambannya pasokan dari depot ke Sulbar yang membutuhkan waktu perjalanan enam jam.
Namu demikian, Arsyad tidak menjelaskan berapa nilai investasi yang dibutuhkan untuk merampungkan depot pertamina yang akan ditangani langsung oleh BUMD Sulbar.
"Saya tidak tahu berapa nilai investasi yang dibutuhkan, tetapi yang jelas jumlahnya mencapai miliaran rupiah," ungkapnya.
Dia mengemukakan, pembangunan depot Pertamina ini adalah jawaban untuk mengantisipasi fenomena kelangkaan BBM yang sering terjadi di lima kabupaten.
Arsyad menambahkan, lahan yang disiapkan oleh pemprov sudah dilakukan survei oleh jajaran Pertamina dan dinilai cukup strategis," jelasnya. (T.KR-ACO/S016)
COPYRIGHT © 2010
