Majene, Sulbar (ANTARA News) - Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, masih membutuhkan tambahan paket elpiji tiga kilogram sebanyak 10 ribu untuk memenuhi kebutuhan warga yang masih menggunakan minyak tanah sebagai bahan bakar.
"Saat ini masih terdapat sekitar 40 persen rumah tangga di Majene yang masih membutuhkan tambahan paket elpiji tiga kilogram. Pembagian yang selam ini telah direalisasikan belum mampu memenuhi kuota," kata Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Majene, Ahmad Rafli Nur, di Majene, Selasa.
Ahmad Rafli Nur
Saat ini, Majene baru merealisasikan pembagian paket elpiji tiga kilo kepada 60 persen rumah tangga dengan total rumah tangga di daerah itu sekitar 50 ribu. Pembagian tersebut telah dilakukan sebanyak dua tahap.
Meskipun telah dilakukan pembagian sebanyak dua tahap, kuota yang dibutuhkan saat ini terbilang cukup besar sehingga diharapkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan diajukan permohonan penambahan melalui pembagian tahap ke tiga.
"Kami telah mengajukan usulan tambahan sejak Februari 2012, namun belum ada realisasi bahkan informasi lebih lanjut terkait usulan tersebut. Kami berharap kuota yang diharapkan mampu terpenuhi," katanya mengungkapkan.
Rafli mengaku, usulan tersebut dilakukan sesuai dengan program pemerintah pusat mengenai konversi dari minyak tanah ke gas yang tela di realisasikan beberapa tahun terakhir ini.
Dia menyebutkan, saat ini pasokan elpiji tiga kilogram dari depot PT Pertamina Kotamadya Parepare, Sulawesi Selatan, untuk Kabupaten Majene setiap harinya mencapai 1.680 tabung dan didistribusikan oleh dua agen dan 44 penyalur di tingkat kabupaten untuk mendistribusikan kepada seluruh rumah tangga.
"Kami berharap usulan tambahan paket elpiji dapat terealisasi tahun ini sesuai dengan jumlah kuota yang diusulkan sebab penggunaan gas dinilai memiliki lebih banyak kegunaan," tandasnya. (T.KR-AHN/F002)
COPYRIGHT © 2012