MAJENE, FAJAR -- Sistem distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Kabupaten Majene akan diawasi. Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Majene menduga terdapat masalah pada sistem distribusi sehingga sering menjadi pemincu antrean kendaraan pada seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Menurut Kepala Distamben Majene, Ahmad Rafli Nur, antrean yang sering terjadi pada salah satu SPBU di Kabupaten Majene akibat masalah sistem pendistribusian. "Namun kami belum mengetahui masalahnya terdapat dimana," ujar Ahmad Rafli, Senin, 1 Oktober.
Namun, Ahmad Rafli telah mengkoordinasikan dengan Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP-Migas).
"Hasilnya BP-Migas mengusulkan agar kami melakukan pemeriksaan tarhadap pendistribusian BBM. Pemeriksaan akan dilakukan terhadap distribusi dari PT Pertamina maupun pengelola SPBU," ungkap Ahmad Rafli.
Tahun ini, Kabupaten Majene mendapatkan kuota sebanyak 13.152 kilo liter BBM jenis premium dan 5.616 kilo liter BBM jenis solar. BBM tersebut untuk distribusikan pada tiga SPBU.
"Sesuai kuota yang diterima dalam setahun seharusnya setiap hari Majene mendapat kuota 12 ribu liter BBM jenis premium kepada setiap SPBU. Jumlah tersebut masih saja belum cukup. Terbukti dari seringnya terjadi antrean di salah satu SPBU," tutur Ahmad Rafli.
Sementara, lanjut Ahmad Rafli, BP-Migas menyatakan kuota yang ditetapkan untuk setiap daerah itu sudah melalui perhitungan dari jumlah kendaraan dan kebutuhan seluruh warga sehingga kemungkinan terjadinya antrean sangat kecil, kecuali pada saat-saat tertentu.
Mengantisipasi hal tersebut, Distamben telah merencanakan untuk memastikan masalah distribusi itu terjadi pada tingkat SPBU atau di Pertamina sesuai petunjuk BP-Migas. Jika masalah distribusi terjadi pada SPBU, hal tersebut bisa ditanggulangi langsung oleh Distamben.
Rafli menegaskan akan mencabut izin pengelolaan SPBU yang dianggap telah menyelewengkan kuota BBM sehingga menjadi pemicu antrean yang hampir terjadi setiap pekan, utamanya jika terjadi hambatan pendistribusian dari Pertamina.
Namun jika masalah distribusi terdapat di Pertamina, tentunya hal itu akan diselesaikan melalui komunikasi. Sebab, kata dia, bisa jadi terdapat oknum yang mengurangi kuota BBM yang akan disalurkan ke Majene. (far/nin)